Jakarta, mediaindonesia.net – Di era digital saat ini, penggunaan gawai seperti ponsel pintar oleh anak-anak menjadi hal yang kian umum. Namun, para pakar parenting memperingatkan bahwa paparan layar yang berlebihan dapat menimbulkan dampak serius bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Menurut psikolog anak dan remaja, dr. Mira Prasetyo, SpKJ, penggunaan HP tanpa pengawasan dan batasan waktu dapat menyebabkan berbagai gangguan perilaku, seperti mudah marah, sulit fokus, dan gangguan tidur.
> "Anak-anak yang terlalu lama bermain HP cenderung kurang aktif secara fisik dan kurang bersosialisasi. Ini bisa berdampak langsung pada kemampuan sosial dan kecerdasan emosional mereka," ujarnya.
Tak hanya itu, efek jangka panjang juga dikhawatirkan dapat memengaruhi perkembangan otak. Studi dari American Academy of Pediatrics menyebutkan bahwa anak-anak di bawah usia 6 tahun yang menghabiskan lebih dari dua jam per hari di depan layar menunjukkan skor perkembangan bahasa dan kognitif yang lebih rendah dibanding anak-anak dengan paparan layar lebih sedikit.
Tanda Anak Sudah Kecanduan Gawai:
- Menolak saat diminta berhenti bermain HP
- Menjadi gelisah atau marah saat HP disita
- Tidak tertarik bermain di luar rumah
- Pola tidur terganggu atau sulit bangun pagi
- Kurang konsentrasi saat belajar
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Pakar parenting menyarankan beberapa langkah praktis, di antaranya:
1. Batasi Waktu Layar – Terapkan aturan maksimal 1 jam per hari untuk anak-anak usia 2–5 tahun.
2. Dampingi Saat Anak Bermain Gawai – Pastikan konten yang dikonsumsi bersifat edukatif dan sesuai usia.
3. Prioritaskan Aktivitas Fisik dan Interaksi Sosial – Ajak anak bermain di luar, berinteraksi dengan teman sebaya, dan membaca buku bersama.
4. Jadilah Contoh – Anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Kurangi penggunaan HP saat bersama anak.
"Penggunaan HP sebenarnya bisa menjadi alat belajar yang bermanfaat, asal digunakan secara bijak dan dengan pendampingan yang tepat," tambah dr. Mira.
Dengan pengawasan yang bijaksana, orang tua dapat mencegah anak dari bahaya kecanduan gawai sekaligus memaksimalkan manfaat teknologi digital dalam mendukung tumbuh kembang mereka. (Bejo)